Terdesak Skandal Sewa Helikopter, Ketua DPR Australia Akhirnya Mundur
Bronwyn Bishop telah mengundurkan diri sebagai Ketua DPR Australia menyusul tekanan berkelanjutan atas skandal biaya perjalanan yang menimpa dirinya.
Bronwyn telah menghadapi kritik tajam selama lebih dari tiga minggu terakhir, sejak pertama kali mengungkapkan bahwa ia telah menghabiskan lebih dari 5.000 dolar (atau setara Rp 50 juta) untuk mencarter helikopter dari Melbourne ke Geelong pada bulan November, untuk menghadiri acara penggalangan dana Partai Liberal.
Bronwyn Bishop telah menjadi pusat kontroversi setelah ia terjebak skandal penggunaan dana publik untuk sewa helikopter. (Foto: AAP, Alan Porritt)
Ia telah membayar kembali uang itu - ditambah 25% penalti - dan pekan lalu, ia juga telah meminta maaf atas klaim sewa helikpter tersebut
"Hari ini, Saya telah menulis kepada Gubernur Jenderal dan mengajukan pengunduran diri saya sebagai Ketua DPR, efektif segera," tulis perempuan, yang akan berusia 73 tahun pada Oktober, ini sebuah pernyataan.
"Tak mudah bagi saya untuk mengambil keputusan ini, namun ini karena cinta saya dan hormat saya terhadap lembaga DPR dan rakyat Australia, bahwa saya mengundurkan diri sebagai Ketua DPR,” sambungnya.
"Saya berharap untuk terus melayani masyarakat di wilayah Mackellar sebagai perwakilan lokal mereka, pekerjaan yang selalu menjadi tanggung jawab pertama saya di samping posisi lain yang saya duduki di Parlemen."
Pada (1/8), ia menolak untuk mengomentari laporan yang di dalamnya terdapat pengakuan dirinya mencarter pesawat senilai 6.000 dolar (atau setara Rp 60 juta) tahun lalu, untuk terbang sepanjang 160 kilometer dari Sydney ke Nowra.
Bronwyn Bishop telah mengundurkan diri sebagai Ketua DPR Australia menyusul tekanan berkelanjutan atas skandal biaya perjalanan yang menimpa dirinya.Bronwyn
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan