Terduga Teroris Berencana Serang Kedubes Myanmar Pagi Tadi
Sang "Pengantin" Masih Buron
Jumat, 03 Mei 2013 – 16:41 WIB

Rumah kontrakan Sefariano, pelaku terduga teroris yang berencana meledakkan Kedubes Myanmar pagi tadi, Jumat (3/5), masih dijaga polisi. FOTO: M Fathra Nazrul Islam
JAKARTA - Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 tadi malam di Benhil, Jakarta, diduga akan meledakkan Kedubes Myanmar di Jakarta, Jumat (3/5) pagi tadi. Bahkan seorang terduga teroris bernama Sigit, yang disiapkan sebagai "pengantin" nya sampai kini masih buron.
"Perencana dan eksekutornya adalah Sigit. Saat ini tersangka masih dikembangkan untuk penangkapan tersangka lainnya," ucap sumber JPNN.COM di Mabes Polri, Jumat (3/5).
Bila dua terduga teroris atas nama Sefariano dan Ahmad Taufiq yang membawa lima peledak berupa bom tabung tidak dilumpuhkan oleh Densus 88 di Benhil Jakarta, maka kelompok terduga teroris yang tergolong baru ini akan melancarkan aksinya di Kedubes Myanmar, Jalan H Agus Salim No 109, Menteng, Jakarta Pusat tadi pagi.
Sementara itu Karo Penmas Mabes Polri, Brigjenpol Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi mengenai dugaan penyerangan kelompok teror ini ke Kedubes Myanmar mengaku belum mengetahuinya. Karena sampai saat ini keduanya masih diperiksa penyidik.
JAKARTA - Dua terduga teroris yang ditangkap Densus 88 tadi malam di Benhil, Jakarta, diduga akan meledakkan Kedubes Myanmar di Jakarta, Jumat (3/5)
BERITA TERKAIT
- Waka MPR Dorong Perempuan Aktif di Dunia Politik
- Gibran Minta Kepala Daerah Waspada Kelangkaan Barang Pokok Jelang Ramadan
- Eddy Soerparno Ingin Perbanyak Transportasi Publik Berbasis Listrik, Ini Tujuannya
- Pemkot Tangerang Salurkan Bantuan 5.472 Paket, Semoga Berkah & Menginspirasi Warga untuk Berbagi
- Polri Jamin Stabilitas Harga Pangan Selama Ramadan
- Terima Kunjungan PNI, Bamsoet Ajak Perkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa