Terduga Teroris Nanang Ternyata Pengajar Teknik Senjata
jpnn.com, JAKARTA - Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto membeberkan sepak terjang terduga terorisme Nanang Kosim dalam jaringan radikalisme.
Nanang ditembak karena melawan saat penangkapan bersama dengan tiga rekannya di Jalan Raya Cilegon, Ciwandan, Banten, Kamis (23/3).
Menurutnya, Nanang pernah mengikuti pertemuan Jemaah Ashorut Daulah (JAD) di Batu Malang, pada 20-25 November 2015.
"Nanang sebagai pengajar teknik persenjataan," kata dia saat dikonfirmasi.
Kemudian, lanjut Rikwanto, Nanang juga merencanakan pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok JAD Poso.
"Lalu menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian pascabom Thamrin 2016," terangnya.
Setelahnya, Nanang disinyalir bersama dengan Fajrun melakukan latihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016.
"Mengetahui dan menyembunyikan Andi Bakso pelaku bom Gereja Samarinda. Terakhir membeli senjata M16 untuk kelompok Anshor Daulah yang sudah direncanakan sejak 2015," tutur Rikwanto.
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto membeberkan sepak terjang terduga terorisme Nanang Kosim dalam jaringan radikalisme.
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Teroris di Batu Menyiapkan Bom Berdaya Ledak Tinggi Untuk Bunuh Diri
- Teroris yang Ditangkap di Batu Berencana Mengebom Tempat Ibadah
- Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Para Petinggi Menyatakan Ingin Kembali Pada UU Indonesia