Terduga Teroris Pendiri & Panglima Militer Jemaah Islamiah Dibawa ke Jakarta
jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Densus 88 Antiteror Mabes Polri memindahkan 23 tersangka pelaku terorisme dari Mako Brimob Polda Lampung ke Mako Brimob Kelapa Dua (Mabes Polri).
Berdasarkan pemantauan di Bandara Raden Inten, Lampung Selatan, Rabu (16/12), para tersangka terorisme itu dibawa menuju Jakarta dengan menggunakan pesawat carteran.
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Penyidik Densus 88/AT, kegiatan pemindahan ke-23 tersangka pelaku terorisme di beberapa wilayah di Indonesia ini, dari Rutan Mako Brimobda Lampung ke Bandara Radin Inten.
Seluruh tersangka dilakukan pengawalan ketat dari Tim Densus 88 bersama personel Polda Lampung sampai take off atau lepas landas dari Bandara Radin Intan menuju ke Bandara Soekarno-Hatta Tenggerang, Banten.
Terdapat catatan rekam jejak tersangka. Keterlibatan tersangka Z alias AS (DPO bom Bali 2002) merupakan salah satu tokoh pendiri AL Jemaah Al Islamiah (JI) bersama sama AS dan ABB.
Salah satu yang ikut menyusun Pedoman Umum Perjuangan Al Jemaah Al Islamiah (PUPJI), Qo'id Askari (Panglima Militer) JI yang bertanggung jawab dalam menyusun strategi seluruh operasi serta sasaran serangan yang dilakukan oleh JI antara lain bom Kedutaan Flipina tahun 2000.
Bom malam Natal 2000 (Gereja Khatedral Jakarta dan Gereja di Medan), Bom Gereja Atrium Senen, Jakarta 2000.
Bom HKBP Jaktim 2000, Bom Bali tahun 2002, Bom JW. Marriot Mega Kuningan Jakarta tahun 2003, Bom Kedubes Australia tahun 2004, serta kerusuhan Ambon dan konflik/kerusuhan Poso.
Densus 88 memindahkan 23 tersangka pelaku terorisme dari Mako Brimob Polda Lampung ke Mako Brimob Kelapa Dua.
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Menteri Imigrasi: Ada Syarat Membebaskan Jemaah Islamiyah
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme