Terduga Teroris Tewas Usai Dijemput Densus, Begini Reaksi Fadli Zon
jpnn.com - JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta kematian terduga teroris bernama Siyono (39), ketika dalam pemeriksaan tim Densus 88 Antiteror pada Jumat (11/3) lalu, diusut tuntas. Korban sendiri dijemput di kediamannya, Klaten, Jawa Tengah pada 9 Maret 2016.
“Tewasnya seorang warga terduga teroris Siyono setelah ditangkap Densus 88, harus disikapi serius,” kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (15/3).
Menurut politikus Gerindra itu, perhatian publik yang cukup kuat atas kematian Siyono dalam pemeriksaan Densus 88 jangan dianggap hal biasa. Pihak kepolisian harus mengungkap alasan yang jelas mengenai penyebab kematiannya.
Ini sangat penting demi menjamin kepastian proses penegakkan hukum di Indonesia. “Penyikapan serius atas tewasnya Siyono dalam pemeriksaan Densus 88, penting untuk menghindari kecurigaan publik terhadap aparat penegak hukum kita. Sebab pemberantasan terorisme juga memerlukan dukungan dari masyarakat," ujar Fadli.
Dalam melakukan operasinya, lanjut Waketum Gerindra itu, Densus 88 juga tetap harus memperhatikan asas praduga tak bersalah terhadap para tersangka tindak pidana terorisme.
Densus 88 sebagai bagian dari penegak hukum harus bisa memastikan bahwa operasinya dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam undang-undang. Jika dalam operasinya ternyata ada prosedur yang dilanggar, maka harus dikembalikan pada aturan hukum yang ada.
Fadli Zon menekankan bahwa tindak pidana terorisme memang sebuah kejahatan luar biasa. Namun, dalam penumpasannya tetap harus menjunjung asas praduga tak bersalah dan sesuai pada koridor prosedur yang telah ditetapkan.
“Jangan sampai ada abuse of power atau penyalahgunaan wewenang,” ujar Fadli.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Saf Salat Jumat Wapres Gibran Viral, Ketua BAZNAS Beri Penjelasan Begini
- Dukung Asta Cita, Bea Cukai Batam Rilis Kinerja Pengawasan Selama 2024
- Ikhtiar Barantin Menjaga Kedaulatan Indonesia di Mata Dunia
- Dirjen Nunuk Tegaskan P1 Tetap Prioritas Penempatan PPPK 2024
- Budi Arie Diperiksa Bareskrim, Habiburokhman Gerindra Merespons Begini
- Pembuat Kebijakan Perlu Memaksimalkan Keterlibatan Akademisi Dalam Perumusan Regulasi