Terganjal BPJS, Pasien Telantar di Rumah Sakit
Patah Tulang, Tak Kunjung Dioperasi

Sementara itu, Kepala Operasional Kabupaten (KOK) BPJS Choirul Soleh pada Jawa Pos Radar Bromo menyatakan, tidak ada perbedaan pelayanan kesehatan melalui jamkesmas ataupun BPJS. Semua pasien BPJS mendapat pelayanan kesehatan penuh sama dengan jamkesmas. Termasuk, pasien berhak memperoleh layanan operasi patah tulang.
"Tidak ada aturan yang berubah. Kalau memang ada pasien yang belum dioperasi, itu berarti dari pelayanan rumah sakit. Bukan faktor pelayanan BPJS," katanya via telepon.
Di tempat terpisah, Humas RSUD Waluyojati Kraksaan Sugianto menegaskan bahwa pasien Sajuli belum dioperasi dan telah mengurus BPJS. Namun, setelah hal itu dikonfirmasi terhadap dokter dan petugas di ruang setempat, ternyata pasien menderita patah tulang tertutup. Sajuli tidak menderita patah tulang emergency yang harus dioperasi saat itu juga.
"Kalau bukan emergency, ada jadwal operasi sendiri. Yaitu, tiap Senin dan Kamis," jelasnya saat dikonfirmasi kemarin. Menurut Sugianto, Sajuli belum dioperasi karena masih harus menunggu pesanan pelat atau pen operasi patah tulang.
Operasi tersebut dijadwalkan Senin pekan depan (13/1). "Masih harus tunggu pesanan pelat atau pen. Sebab, ukuran pen tiap pasien tidak sama," paparnya. (mas/aad/JPNN)
PROBOLINGGO - Sajuli, 69, warga Desa Tanjung, Kecamatan Pajarakan, sudah empat hari terbaring di RSUD Waluyojati Kraksaan. Hingga kemarin, pasien
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung
- Harga Emas Perhiasan di Baturaja Tembus Rp 11,3 Juta Per Suku