Terhantam Krisis, Pengusaha Yunani Boyong Keluarga ke Indonesia
Sudah Siapkan Rumah yang Nyaman untuk Keluarga di Jogja
Jumat, 03 Agustus 2012 – 00:23 WIB
Kesulitan di bagian produksi itu semakin menggenapkan masalah Dimitri yang juga menghadapi lesunya pasar lantaran krisis Eropa. "Namun, saya sudah bertekad tetap survive, semoga dengan saya tangani langsung, masalah-masalah tersebut bisa segera teratasi," tegasnya.
Dengan kerja keras yang dilakukan, Dimitri juga ingin menunjukkan bahwa warga Yunani bukanlah warga pemalas seperti yang banyak diberitakan media asing. "Kami bekerja sangat keras setiap hari. Namun, kami membawa uang ke rumah lebih sedikit karena harus membayar pajak lebih tinggi dan membeli barang dengan harga lebih mahal," ungkapnya.
Dimitri mengaku, setiap hari mengawali aktivitas pada pukul 05.00 dengan mengontak partner lokal di Solo dan menyiapkan gerai. "Setelah itu, mulai pukul 07.30 hingga 21.00 saya melayani customer di toko. Saya lihat semua pengusaha melakukan hal yang sama dengan saya. Jadi, kami sama sekali bukan pemalas," tegasnya kali ini dengan nada berat dan tanpa senyum.
Dimitri menuding, opini yang menyebut sumber krisis di Yunani adalah kemalasan dan kebiasaan boros warganya hanyalah rekayasa dari negara-negara kreditor agar bisa terus menggerojok dana talangan lebih banyak lagi ke Yunani. "Negara-negara itu di bawah koordinasi Jerman, mereka mendapat banyak keuntungan dari kesusahan kami. Dana bailout yang mereka berikan hanya untuk membayar utang sebelumnya. Penerimanya ya bank, bukan rakyat atau pengusaha seperti saya. Semua rekayasa," keluhnya.
Krisis berkepanjangan di Eropa mulai membuat warganya tidak betah. Dimitri Sterghiu, pengusaha furnitur asal Yunani, memutuskan bahwa Indonesia adalah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408