Terharu Melihat puing-puing Padang
Senin, 26 Oktober 2009 – 07:27 WIB
Puteri Indonesia 2009 Qory Sandioriva dan Puteri Indonesia Lingkungan 2009 yang juga asal Sumatera Barat Zukhriatul Hafizah memeluk seorang ibu saat mengunjungi korban gempa Sumbar di kurao pagang kecamatan Nanggalo Kota Padang, Sumbar, Minggu (25/10).dalam kunjungan tersebut Qory memberikan sumbangan tenda, makanan, produk kesehatan dari mustika ratu dan sejumlah uang tunai dari vice presiden direktur Mustika ratu, Putri Kuswisnuwardhani.FOTO : FEDRIK TARIGAN/INDOPOS
PADANG - Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva sudah sibuk dengan tugas barunya. Wakil dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu mulai melaksanakan tugas sosial dan misi pelestarian budaya. Selanjutnya masih banyak lagi program yang harus ditempuh. Kemarin, Qory mengunjungi korban gempa di Padang dan menyerahkan bantuan atas nama Yayasan Puteri Indonesia dan Mustika Ratu yang dipusatkan di posko di Kelurahan Kurao Pagang, kecamatan Nanggalo, kota Padang. Sebelum ke Padang, Sabtu (24/10) Qory menyempatkan diri berkunjung ke sebuah wisma milik desainer terkenal Anne Avantie di Semarang. Di sana dia bertemu dengan para penderita hidrosefalus. ”Seperti saya bilang tadi, seimbang antara kata dengan hati. Saya tidak jijik memeluk dan dekat dengan mereka. Mereka juga manusia, butuh dukungan kita,” ungkap mahasiswi Sastra Perancis di Universitas Indonesia itu.
Bantuan yang dibawa berupa tenda, makanan, produk kesehatan, dan uang tunai. ”Tidak perlu dilihat jumlahnya yang penting bermanfaat,” kata perempuan kelahiran Jakarta, 17 Agustus 1991, itu.Melihat kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter beberapa waktu lalu itu, Qory merinding. Dari sisa reruntuhan yang ada, katanya, terasa betapa dahsyatnya guncangan melanda kota gadang itu. ”Masih banyak orang berduka di sini. Saya senang kehadiran saya ke sini membuat sebagian besar dari mereka tersenyum. Tertawa di tengah kesedihan. Di sini parah sekali,” ucap Qory.
Dari pertemuannya dengan beberapa korban gempa yang kebetulan mayoritas dari kaum kurang mampu, Qory mendengar banyak cerita. ”Yang paling saya ingat adalah ada perempuan bilang sama saya kehilangan suaminya,” tuturnya pilu.Di Padang, selain ditemani pihak Yayasan Puteri Indonesia, Qory juga didampingi Puteri Lingkungan 2009, Zukhriatul Hafizah. ”Secara pribadi kami memang tidak bisa beri apa apa tapi yang paling penting untuk saat ini adalah berbicara dari hati ke hati. Seimbang antara perkataan dan kasih sayang,” kata Qory.
Baca Juga:
PADANG - Puteri Indonesia 2009, Qory Sandioriva sudah sibuk dengan tugas barunya. Wakil dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) itu mulai melaksanakan
BERITA TERKAIT
- KOPRABU Desak Aparat Tindak Tegas Dugaan Mafia Tanah SS, Masyarakat Diminta Waspada
- Barisan Pembaharuan: Semua Pihak Harus Hormati KPK Tahan Hasto
- Jawab Sanggah PPPK Tahap 2 Berlangsung, Panselda Harus Menyelamatkan Honorer TMS
- Penuh Semangat, Mendagri Tito Ikuti Senam Pagi bersama Para Kepala Daerah di Magelang
- Akademisi Mendesak Supaya Dominus Litis jadi Bagian RUU KUHAP
- Iwakum Kecam Aksi Doxing terhadap Wartawan Seusai Demo Indonesia Gelap