Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi

Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi
Nugroho Budi di ruang kerjanya. (foto: Agus Wirawan/Jawa Pos)
Perbedaannya, kalau grafik lain berbentuk garis tunggal yang bergerak lurus, grafik getaran berbentuk melebar dan mengecil, seperti alat pengukur gempa, seismograf. "Semakin lebar ukurannya berarti getarannya makin hebat," tuturnya.

Saat Jawa Pos menanyakan grafik di layar yang menunjukkan getaran hebat saat pesawat menyentuh landasan (landing), Nugroho menjelaskan, hal itu bisa saja terjadi jika posisi turun salah atau terlalu tajam. Buktinya, getaran yang terdeteksi lebih besar dari 1,4 g. "Jika lebih dari itu, bisa jadi sudut turunnya yang terlalu tajam atau lainnya. Itu harus kita tanyakan ke pilot, mengapa bisa begitu?" tambahnya.

Dua grafik terakhir menunjukkan kecepatan mesin pesawat. Hal ini ditandai dengan N1 Actual Engine (% rpm) untuk mesin kanan, dan N2 Actual Engine (% rpm) untuk mesin kiri. Parameter ini digunakan untuk mengetahui jika terjadi engine failed (mati mesin) saat terbang di udara. "Sebetulnya ada beberapa parameter yang bisa diukur, 100 lebih. Tapi, yang paling penting kan enam ini, bergantung pada kebutuhannya," jelasnya.

Data-data penerbangan seperti itu bisa didapat dengan men-download FDR (flight data recorder) milik pesawat yang kecelakaan. Selain FDR, KNKT membutuhkan data CVR (cockpit voice recorder), yaitu yang merekam pembicaraan di dalam kokpit. Keduanya sering disebut sebagai blackbox (kotak hitam), meskipun sebenarnya warnanya kemerahan. Lantas mengapa disebut blackbox" "Itu karena di dalamnya tersimpan data yang masih rahasia dan misteri," terang Nugroho.

Mimpi Indonesia untuk memiliki laboratorium pembaca kotak hitam (blackbox) pesawat terkabulkan pada 17 Agustus 2009. Kini Indonesia tak perlu lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News