Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi

Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi
Nugroho Budi di ruang kerjanya. (foto: Agus Wirawan/Jawa Pos)
Meneliti blackbox bukan pekerjaan baru bagi Nugroho. Selama 16 tahun bekerja di IPTN (sekarang PT Dirgantara Indonesia), Nugroho merupakan enginering yang bertugas memastikan blackbox terpasang dan berfungsi dengan baik di pesawat yang menjadi kebanggan Indonesia; CN 235. Nugroho juga bertanggung jawab untuk menganalisis kerusakan-kerusakan blackbox. "Hanya dua orang di IPTN yang memiliki sertifikat blackbox, yaitu saya dan satunya lagi seorang teknisi," tuturnya.

Beruntung pada 1988, dirinya dikirim oleh IPTN untuk mengikuti Course of Flight Data Recorder dan Course of Cockpit Voice Recorder, Loral-Fairchild, Florida, Amerika Serikat. Pada 2002, suami Prima Hari Nastiti itu memutuskan keluar dari IPTN untuk bekerja secara freelance terkait dengan pengembangan elektrifikasi GPS (global positioning system) dan beberapa bendungan air. Akhirnya KNKT memintanya bergabung pada awal 2009 lalu. "Saya harus belajar lagi di KNKT-nya Australia (ATSB) selama enam bulan," ungkapnya.

Nugroho menjelaskan, blackbox merupakan alat yang otomatis menyala jika pesawat dihidupkan. Umumnya alat itu diletakkan di bagian ekor pesawat. Awak pesawat, seperti pilot, kopilot, atau pramugari tidak bisa men-setting agar blackbox tidak berfungsi. "Mungkin ada pilot yang merasa disadap terus-menerus, tapi mereka tetap tidak bisa mematikan rekaman blackbox. Jadi, kalau ada pramugari dan pilot yang terlibat affair, pasti kita bisa tahu lewat rekaman pembicaraannya. Tapi, tidak ada kok," kilahnya.

Mengenai rekaman itu, Nugroho menyebut perlunya membandingkan dengan setiap perubahan situasi penerbangan. CVR terdiri atas empat channel rekaman suara. Saluran pertama berisi rekaman spare (cadangan), kedua berisi suara kopilot, ketiga suara pilot, dan terakhir suara mikrofon ke kabin. "Ini merekam semua suara yang ada di pesawat. Kasetnya ada satu, tapi isinya empat jalur," tambahnya.

Mimpi Indonesia untuk memiliki laboratorium pembaca kotak hitam (blackbox) pesawat terkabulkan pada 17 Agustus 2009. Kini Indonesia tak perlu lagi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News