Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi

Teriakan Penumpang Menjelang Ajal Terbawa Mimpi
Nugroho Budi di ruang kerjanya. (foto: Agus Wirawan/Jawa Pos)
Alumnus Teknik Elektronika Universitas Brawijaya Malang 1985 itu menegaskan, hasil analisis blackbox yang dilakukan KNKT tidak boleh digunakan untuk menyalahkan siapa pun. Meskipun hasil yang didapat bisa jadi merupakan kesalahan operator maupun produsen pesawat. "Intinya itu digunakan untuk dipelajari supaya tidak terjadi kecelakaan lagi. Kita keluarkan rekomendasi-rekomendasi saja," jelasnya.

Ketua KNKT Tatang Kurniadi mengungkapkan, peralatan yang dibeli KNKT termasuk yang paling murah. Tetapi, fungsinya tetap maksimal. Harganya USD 250 ribu sekitar Rp 2,5 miliar dengan merek Flightscape buatan Kanada. Produk itu dipilih karena digunakan oleh berbagai negara. Terakhir Indonesia mendapat hibah hardware dari Jepang dengan nilai berkisar Rp 3 miliar. Departemen Keuangan lantas menghapuskan pajak impor yang nilainya lebih dari Rp 1 miliar. "Di ASEAN sekarang hanya Singapura dan Indonesia yang punya," jelasnya. (nw)

Mimpi Indonesia untuk memiliki laboratorium pembaca kotak hitam (blackbox) pesawat terkabulkan pada 17 Agustus 2009. Kini Indonesia tak perlu lagi


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News