Terima Aspirasi Ulama Banten, Fraksi PKS DPR RI Dukung Penutupan Pabrik Miras

Terima Aspirasi Ulama Banten, Fraksi PKS DPR RI Dukung Penutupan Pabrik Miras
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menerima aspirasi dari 40 ulama Provinsi Banten yang menyatakan sikap penolakan terhadap pabrik miras. Foto: Fraksi PKS DPR RI.

Dia menjelaskan dalam lampiran itu, awalnya mengatur tentang bidang usaha penanaman modal termasuk izin usaha miras yang hanya diizinkan di empat provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Aturan tersebut dicabut Presiden Joko Widodo (Jokowi)  setelah mendapat protes luas dari ulama dan masyarakat.

"Sehingga sangat beralasan jika pabrik miras di Banten segera ditutup. Apalagi Banten adalah provinsi ulama dan santri. Pemerintah harus menutup pabrik miras di Banten karena ada di lokasi yang secara kearifan dan budaya sangat jauh dari miras. Apalagi sempat ditemukan bahwa produknya beredar luas di wilayah Banten," kata Jazuli.

Lebih lanjut Jazuli mengapresiasi kedatangan para ulama sebagai penjaga dan benteng moralitas bangsa. Menurut dia, kalau ulama sudah bergerak untuk kemaslahatan, insyaallah bangsa Indonesia akan tetap terjaga dalam keberkahan, menjadi negara yang maju dan bermartabat.

"Hari ini Fraksi PKS merasa terhormat kedatangan para ulama dan kiai se-Banten menyampaikan aspirasi agar pabrik miras di mana pun berada itu ditutup, terutama di Banten," ungkap anggota Komisi I DPR RI ini.

"Banten adalah tempat industri halal, tempatnya ulama besar dan para santri, maka tidak boleh lagi ada pabrik miras di daerah Banten. Indonesia Emas, tanpa miras. Indonesia Emas, tanpa miras. Indonesia emas, tanpa miras. Allahu akbar! MERDEKA!," pungkas Jazuli. (*/boy/jpnn)

Fraksi PKS DPR RI menerima aspirasi dari 40 ulama Banten yang menolak keberadaan pabrik minuman keras (miras) di Kabupaten Serang, Banten.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News