Terima Kunjungan BRIDA Bali, Kepala BSKDN Minta Daerah Tingkatkan Inovasi

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemprov Bali untuk terus meningkatkan penyebaran inovasi di berbagai urusan.
Sebab, berdasarkan jumlah inovasi Provinsi Bali 2022, inovasi masih didominasi oleh urusan kebudayaan, sementara inovasi pada urusan lainnya terlihat masih minim.
Hal itu disampaikan Yusharto saat menerima kunjungan Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Bali, di Aula BSKDN Jakarta, Senin (8/5).
Adapun kunjungan itu dalam rangka meminta BSKDN untuk memfasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali terkait bimbingan teknis Indeks Inovasi Daerah (IID) dan indeks lainnya yang dikembangkan BSKDN.
"Saat ini yang perlu untuk dilakukan perbaikan di antaranya adalah dari peningkatan jumlah inovasi dan pengayaan terhadap jenis-jenis inovasi yang agar menyebar pada setiap urusan yang ada pada urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah," jelas Yusharto.
Kendati demikian, berdasarkan data pelaporan inovasi daerah 2022, Provinsi Bali mengalami peningkatan pada sejumlah aspek.
Hal itu meliputi aspek ranking indeks, jumlah inovasi terlapor, hingga peningkatan kualitas pelaporan inovasi daerah.
Ada 42 jenis inovasi yang dilaporkan Pemprov Bali dengan skor nilai kematangan yang relatif cukup tinggi hingga mencapai skor 106, sementara skor terendah adalah 76.
BSKDN Kemendagri meminta Pemprov Bali untuk terus meningkatkan penyebaran inovasi di berbagai urusan.
- Kemendagri dan Pemerintah Denmark Siap Kerja Sama untuk Memperkuat Pemadam Kebakaran
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- Peringati Hari Kartini, Wamendagri Ribka: Perempuan Harus Bangkit dan Bertransformasi
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif