Terima Laporan Gamawan, Polda Tunggu KPK

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang melaporkan Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus Wisma Atlit ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penghinaan dan fitnah, ingin masalahnya cepat selesai.
"Saya tentu berharap kepada kepolisian bisa cepat selesai," kata mantan Gubernur Sumatera Barat itu, Jumat (31/8).
Namun demikian pihaknya tidak ingin mengintervensi dan berharap penanganan korupsi bias karena ada pihak-pihak yang dengan seenaknya menfitnah orang.
Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombespol Rikwanto mengatakan bahwa Mendagri memang telah melapor ke SPKT atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik.
"Selanjutnya akan ditangani penyidik di Direktorat Kriminal Umum. Staf dan lawyer juga akan membantu melengkapi dokumen-dokumen terkait pelaporan," kata Rikwanto.
Dia juga mengatakan untuk proses berikutnya penyidik juga akan meminta keterangan Mendagri dalam tahap penyelidikan, memeriksa saksi-saksi serta saksi ahli.
"Ada yang cepat, ada yang lambat, tergantung prosesnya. Adakalanya terlapor masih ikuti perkara yang dia hadapi. Ini perlu koordinasi mendalam dengan pihak terkait, KPK dan lain-lain," jawabnya.
Nazaruddin kini sedang menjalani proses hukumnya dan dipenjara. Karena itu terkait laporan ini, penyidik Polda Metro akan mendahulukan kasus korupsi yang dijalani Nazaruddin.
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang melaporkan Muhammad Nazaruddin, terpidana kasus Wisma Atlit ke Polda Metro Jaya atas tuduhan penghinaan
- Kades Kohod Dijebloskan Polisi ke Sel
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Riau Meluncurkan Program P2L
- Seminar dan Workshop Mukjizat Al-Qur’an 2025: Menyingkap Bukti dan Menggali Teori
- Kongres Demokrat, AHY Terharu Mengenang Renville Antonio
- Revisi KUHAP, Akademisi FHUI Sebut Penguatan Dominus Litis Meningkatkan Efektivitas Gakkum
- Kades Kohod & 3 Tersangka Lain Ditahan Bareskrim