Terima Pimpinan PPMI Mesir, HNW: Perlu Disiapkan SDM Berwawasan Luas
Sebaliknya, perjuangan kemerdekaan Indonesia dimulai dari orang (masyarakat) sipil. Para tokoh dan bapak bangsa, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, Kahar Muzakir, K.H. Mas Mansur, K.H. Wahid Hasyim, adalah orang-orang (masyarakat) sipil.
Para anggota BPUPK, Panitia Sembilan, pun tidak ada yang berlatarbelakang militer.
“Jadi, persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan oleh tokoh-tokoh dari kalangan sipil yang nanti berjuang bersama dengan kalangan militer," ujarnya.
HNW melanjutkan ketika Indonesia akan dijajah kembali oleh Belanda melalui serangan via Surabaya, orang-orang (masyarakat) sipil menggagalkan agresi itu.
Di tengah keterbatasan kemampuan tentara nasional Indonesia, (Jenderal) Soedirman yang sebenarnya juga berbasis sipil.
Bung Karno sepakat, kemudian mengutus Roeslan Abdulgani menemui K.H. Hasyim Asyári.
K.H. Hasyim Asyári kemudian mengumpulkan ulama se-Jawa dan Madura, lalu keluarlah fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945.
Fatwa jihad ini mendorong munculnya anak-anak muda seperti Bung Tomo, Lasykar Santri, Laskar Kiai dan sebagainya dan berhasil menggagalkan agresi sekutu.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menerima pimpinan delegasi Pimpinan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir di Gedung Nusantara III.
- Direksi ASABRI Mengajar Para Mahasiswa Magister Universitas Pertahanan
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala