Terima Rektor Universitas Terbuka, Bamsoet Dorong Pemerataan Akses Pendidikan Tinggi

jpnn.com, JAKARTA PUSAT - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan.
Hal itu tercermin dari peringkat pendidikan negara di dunia yang dipublikasikan World Population Review pada 2021.
Dia menjelaskan dalam daftar tersebut, Indonesia menempati peringkat ke-54 dari 78 negara di dunia.
Sementara di kawasan Asia Tenggara saja, peringkat Indonesia masih berada di bawah Singapura (peringkat 21), Malaysia (peringkat 38), dan Thailand (peringkat 46).
"Kami membutuhkan lebih banyak lagi sumberdaya manusia berkualitas. Karena itu, konsep pemerataan pendidikan tinggi yang diusung oleh Universitas Terbuka (UT), sebagai institusi pendidikan yang berupaya mewujudkan pendidikan secara 'better, cheaper and faster' serta 'menjangkau yang tidak terjangkau'," ujar Bamsoet seusai menerima Rektor Universitas Terbuka, Prof. Ojat Darojat di Jakarta, Kamis (9/2).
Wakil Ketua Golkar itu menjelaskan, salah satu persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah terkait ketimpangan dan keterbatasan akses pendidikan.
Hal tersebut tergambar dari kesenjangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Dua mengatakan IPM di DKI mencapai 81,11.
Sementara IPM di Provinsi Papua “hanya” 60,62. Ketimpangan tersebut juga terlihat dari rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi yang pada tahun 2021 tercatat sebesar 31,18 persen.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan dunia pendidikan di Indonesia masih menyisakan banyak persoalan.
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- Bamsoet Prihatin Muruah Pengadilan Rusak Akibat Rentetan Kasus Melibatkan Hakim
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia