Dahulu Deddy Handoko Memimpin Lapas Sukamiskin, Kini Jadi Napinya
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi vonis pengadilan terhadap mantan Kepala Lapas Sukamiskin Deddy Handoko, Kamis (4/3).
Jaksa Eksekutor KPK Rusdi Amin menjebloskan Deddy ke Lapas Sukamiskin berdasar putusan Pengadilan Tipikor Bandung nomor /Pid.Sus-TPK/2020/PN.Bdg tanggal 27 Januari 2021.
Berdasarkan putusan tersebut, Deddy akan menjalani masa hukuman selama 4,5 tahun dikurangi selama berada dalam tahanan.
"Terpidana dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi berupa penerimaan suap satu unit mobil dari Radian Azhar," tutur Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri.
Pengadilan juga memerintahkan Deddy membayar denda Rp 200 juta. Apabila tidak membayar denda, terpidana tersebut harus menggantinya dengan kurungan enam bulan.
Jaksa penuntut umum KPK mendakwa Deddy melanggar Pasal 12 huruf b subsider Pasal 11 UU Tipikor juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP juncto Pasal 65 Ayat (1) KUHP.
Pengadilan Tipikor Bandung menyatakan Deddy terbukti bersalah menerima suap dan mengganjarnya dengan hukuman 4,5 tahun penjara plus denda Rp 200 juta. Deddy maupun KPK tidak mengajukan banding sehingga putusan itu dinyatakan inkrah.(mcr9/jpnn)
Jaksa Eksekusi KPK memasukkan terpidana mantan Kalapas Deddy Handoko ke Lapas Kelas IA Sukamiskin.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Inilah Putusan KPK soal Penggunaan Jet Pribadi Kaesang bin Jokowi
- KPK Sarankan Semua Pihak Profesional Saat Tangani PK Mardani Maming
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun
- KPK Panggil Auditor Utama BPK terkait Kasus Korupsi X-Ray di Kementan
- Usut Kasus Korupsi Rp100M di PT INTI, KPK Panggil Direktur Danny Harjono dan Tan Heng Lok