Terima Uang dari Kades Selok Awar Awar, Kanitreskrim: Saya Tolak tapi Tetap Dimasukkan ke Kantong

jpnn.com - SURABAYA - Pada sidang disiplin di Mapolda Jatim kemarin, penuntut juga mencecar Kanitreskrim Polsek Pasirian Ipda Samsul Hadi karena tercatat menerima setoran Rp 500 ribu setiap bulan dari Kades Selok Awar-Awar, Pasirian, Lumajang, Hariyono dari hasil pungutan tambang pasir ilegal. Diketahui, kasus ini berujung pembunuhan Salim Kancil.
Tuduhan tersebut langsung dibantah Samsul. Meski begitu, dia mengakui telah menerima uang Rp 50 ribu sebanyak dua kali dan Rp 100 ribu. Pertama, uang diberikan ketika Samsul mendatangi rumah Hariyono. "Waktu itu saya memperkenalkan diri bahwa saya Kanitreskrim baru," ujarnya.
Kedua, uang Rp 50 ribu diberikan ketika Samsul mendatangi Kantor Desa Selok Awar-Awar untuk berkenalan dengan staf kantor desa tersebut. Terakhir, Rp 100 ribu diberikan Hariyono di Musala Balai Desa Selok Awar-Awar.
Samsul berdalih mendatangi balai desa itu untuk mengantarkan surat panggilan terhadap salah seorang warga desa tersebut. Setelah menerima surat panggilan, Hariyono memberikan uang Rp 100 ribu.
Penuntut menanyakan alasan dia tidak bertanya soal peruntukan uang tersebut atau menolak pemberian. "Saya sempat menolak. Tapi, uangnya tetap dimasukkan ke kantong. Katanya untuk membeli bensin," jelasnya. (eko/c7/nw)
SURABAYA - Pada sidang disiplin di Mapolda Jatim kemarin, penuntut juga mencecar Kanitreskrim Polsek Pasirian Ipda Samsul Hadi karena tercatat menerima
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir Merendam 450 Rumah di Pangkalpinang
- PPPK 2024 yang Baru Dilantik Jangan Sok Tahu, Begitu Pesan Pak Totok
- Kapolda Riau Copot Kapolsek Bukit Raya Gegara Aksi Brutal Debt Collector
- Ciptakan Rasa Aman Bagi Wisatawan, Pemkot Palembang Pasang CCTV di BKB
- Oknum Guru PPPK di Lombok Timur Dipecat, Ini Sebabnya
- 4 Debt Collector Penganiaya Wanita di Halaman Polsek Bukit Raya Ditangkap, 7 Lainnya Buron