Terima World Stateman, SBY = Ejek Negeri Sendiri
Jumat, 10 Mei 2013 – 17:42 WIB
Nia menyatakan korban pelanggaran kebebasan beragama merasa semakin terpuruk setelah tahu Presiden juga menyerahkan penyelesaian kasus kekerasan agama pada pemerintah daerah. Padahal, kata dia, beberapa pemda selama ini justru melanggar konstitusi dan bersikap sewenang-wenang pada kaum minoritas.
Baca Juga:
"Kami akan lebih bangga jika Presiden tidak berpura-pura seolah negaranya baik-baik saja tanpa kekerasan beragama. Presiden akan terlihat gentleman, jika selesaikan dulu semua kasus yang selama ini dialami para korban," tegas Nia.
Dalam aksi ini, mereka juga memberikan surat kepada Presiden SBY melalui Wantimpres agar dapat membaca keberatan mereka terkait penerimaan penghargaan itu. Aksi ini diakhiri dengan menyanyikan lagu "Satu Nusa, Satu Bangsa" dengan mengibarkan bendera merah putih.
" Presiden jangan hanya melenggang pencitraan di kancah internasional, dan melupakan usaha kami yang selama ini ingin mendapatkan hak untuk menjalankan keyakinan kaum minoritas," tandas Nia. (flo/jpnn)
JAKARTA - Puluhan tokoh agama, korban pelanggaran kebebasan beragama dan aktivis pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) menolak rencana Presiden Susilo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada
- Mensos Gus Ipul Beri Bantuan Biaya Perbaikan Rumah Kepada Korban Longsor di Padang Lawas
- ASR Komitmen Bangun Penegakan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living