Terimbas Krisis, Harga Teh Terancam Anjlok

Terimbas Krisis, Harga Teh Terancam Anjlok
Terimbas Krisis, Harga Teh Terancam Anjlok
Potensi penurunan harga tidak hanya terjadi pada teh jenis high grade, tapi juga menyerang teh low grade. Sepanjang 2011, harga teh jenis low grade di kisaran Rp 8.550 per kilo kering. Namun, pada 2012 diproyeksikan turun menyentuh Rp 8.300 per kilo kering. Jenis low grade banyak untuk memenuhi pangsa pasar domestik. Seperti industri hilir skala kecil menengah, dan beberapa pabrik teh besar di wilayah Bandung dan Jakarta.

Jebloknya harga dikhawatirkan menyebabkan performa revenue atau pendapatan PTPN XII dari sektor perkebunan ikut terpangkas. Sebab itu, tahun ini pihaknya menggenjot produksi teh, meski peningkatannya tipis. Jika pada 2011 kapasitas produksi teh hanya 2.600 ton, pihaknya mematok target pertumbuhan produksi 7,69 persen menjadi 2.800 ton pada 2012.

Komposisi ekspor teh makin ditingkatkan seiring bertambahnya produksi. Tahun ini, ekspor teh ditargetkan naik 26 persen dibandingkan tahun lalu. Yakni dari 2.044 ton menjadi 2.588 ton per tahun. Dengan begitu, pihaknya optimistis kalaupun harga teh menurun, tetap sanggup menambal pendapatan. Tahun lalu, revenue dari penjualan teh tercatat Rp 44,8 miliar. Rinciannya, komposisi penjualan teh high grade Rp 43 miliar dan teh low grade Rp 1,8 miliar.

Tahun ini, pihaknya ditargetkan mampu membukukan penjualan teh Rp 49,5 miliar. Revenue dari teh high grade dipatok naik menjadi Rp 47,8 miliar dan untuk teh low grade menjadi Rp 1,7 miliar.

SURABAYA - Harga teh terancam anjlok terimbas perlambatan perekonomian global. Tidak hanya di pasar ekspor, harga teh di market domestik juga diperkirakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News