Terinsipirasi dari Film, Mahasiswa Polinema Ciptakan Gim Horor
"Ya, kita lihat di industri kreatif perfilman, animo masyarakat besar. Jadi, itu menggambarkan minat akan jenis-jenis semacam itu," ucapnya.
Dia menyebutkan, gim jenis horor peminatnya bukan saja lokal, tetapi juga di luar negeri sangat besar. Karenanya, tak mengherankan developer gim ternama juga tak luput menghadirkan produk bergenre horor, apalagi permainan jenis ini menyasar semua usia.
"Enggak ada batasan usia, ini untuk semua. Pemainnya lokal hingga mancanegara," sebutnya.
Muhammad Ali Zulfikar turut menambahkan, inspirasi hadirnya permainan Nightwatch at The Gallery salah satunya dari film. Di sisi lain juga market atau pasarnya yang luas, bukan hanya Indonesia, tetapi juga dunia.
Kalau bicara market yang ada di Indonesia dan juga internasional, lanjutnya, permainan horor itu cukup tinggi sekali marketnya, itu pertama.
"Kedua, kalau melihat para YouTuber gitu ya atau streamer, itu benar-benar saya lihat, sebenarnya tinggi banget nih kalau kita ngomongin game horor. Hal itu bisa dilihat dari peminat gim Dread Out dan Pamali," terangnya.
Nah, lalu yang ketiga, alasan menampilkan hal otentik khas Indonesia, yakni museum Jawa, wayang dan lainnya dijadikan gim horor. Menurut Ali, hal-hal berbau horor Indonesia itu lebih menyeramkan.
Bukan bagi orang Indonesia saja menyeramkan banget, tetapi juga orang luar negeri.
Terinsipirasi dari film, mahasiswa Polinema menciptakan gim horor berlatar belakang Jawa.
- Mahasiswa Minta Pemerintah Tegas Tindak Oknum Nakal Sesuai Putusan MK 136/2024
- Eramet & KBF Berikan Beasiswa untuk Mahasiswa Indonesia Timur, Ini Harapan Gubernur Sulut
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Glodok Chinatown: Simbol Keharmonisan dalam Komunikasi Antarbudaya
- 5 Film yang Terinspirasi dari UFC, Nomor Terakhir Dibintangi Petarung MMA Terkenal
- Dodit Mulyanto Hinga Carissa Perusset Bakal Bintangi Film Maju Serem Mundur Horor