Terinspirasi ISIS, Remaja Australia Dijatuhi Hukuman 12 Tahun Penjara

Menurut dia, bukti-bukti yang ada menunjukkan rencana yang jelas untuk menggunakan pisau yang akan menyebabkan kematian atau cedera serius.
Mendukung ISIS
Persidangan ini juga mengungkap bahwa Terdakwa dibesarkan dalam rumahtangga yang mendukung ideologi ISIS.
Hakim Bellew menolak pengakuan Terdakwa di persidangan bahwa dia hanya dipengaruhi atau ditekan orang lain untuk mendukung ideologi tersebut.
"Saya yakin Terdakwa mendukung ideologi ekstrimis karena kemauannya sendiri, bukan pengaruh orang lain," kata Hakim Bellew.
"Ia membeli senjata, membawa perlengkapan bercorak militer, dan memastikan agar semua itu tidak terlacak," tambahnya.
Hakim mengatakan Terdakwa ditangkap di daerah yang dipekirakan oleh Terdakwa akan ada target yang tepat.
"Ini mencerminkan tingkat pemikiran, kecerdasan, dan upaya pengelabuan yang cukup besar," paparnya.
Terdakwa remaja tersebut baru bisa memenuhi syarat pembebasan bersyarat pada bulan Oktober 2028.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia