Terinspirasi Kasus Ibu Hamil yang Meninggal di Perahu
Rabu, 10 April 2013 – 00:11 WIB

PRESTASI : Rosmiati bersama piala penghargaan Satu Indonesia 2012. Dia meraih penghargaan karena dinilai berdedikasi sebagai tenaga medis di daerah pedalaman. FOTO: Hilmi Setiawan/JAWA POS
Rosmiati menuturkan, pada awal-awal bertugas sebagai bidan desa, dirinya sering dihadapkan pada kasus-kasus kehamilan dan kelahiran yang ekstrem. Misalnya, dia pernah diminta menolong menangani kasus kelahiran di pedalaman kebun sawit.
"Kasus itu terjadi di kecamatan tetangga. Tapi, karena bidan desanya kosong, saya diminta menolong kelahiran perempuan itu," ujar ibu Rizqi Astra Nugraha, 5 bulan, tersebut.
Padahal, untuk sampai ke lokasi pasien, dirinya harus naik motor dengan jalan tanah yang bergelombang. Karena belum hafal jalan, Rosmiati dan si pengantar berkali-kali tersesat di tengah hutan. Setelah sampai di lokasi, ternyata sudah enam jam ari-ari si bayi tidak keluar dari rahim ibunya.
"Pendarahannya lumayan hebat. Tetapi, bayinya berhasil dikeluarkan dengan selamat berkat bantuan dukun," tegasnya.
Masih banyak wilayah Indonesia yang memiliki infrastruktur medis minim. Antara lain, pedalaman Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, tempat bidan Rosmiati
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu