Terinspirasi Kisah Anaknya Berjuang Melawan Leukemia

Terinspirasi Kisah Anaknya Berjuang Melawan Leukemia
PEDULI KANKER: Ketua Yayasan Anyo Indonesia (YAI) Pinta Manulang-Panggabean ditemui di kantor YAI di Jakarta (16/5/2013) Hilmi Setiawan/Jawa Pos/JPNN
Diliputi kecemasan yang luar biasa, Anyo akhirnya menjalani observasi total di salah satu rumah sakit swasta di kawasan Cinere, Kota Depok. Hasilnya cukup mengejutkan, leukositnya tinggi sekali hingga mencapai seratusan ribu keping. Dari kondisi tersebut, diagnosis Anyo terkena leukemia sangat kuat. Tanpa pikir panjang, Pinta lalu membawa Anyo ke RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

 

Saat itu Anyo masih berusia 11 tahun dan duduk di kelas 6 SD. Dia dibawa ke RSCM pada Oktober 2000. Kebetulan, saat itu sedang ada kerja sama antara RSCM dan Academisch Medisch Centrum (ACM) Belanda, semacam RS pendidikan di Indonesia. Kerja sama itu terkait dengan penanganan penderita kanker.

 

Anyo menjadi bagian dari model kerja sama penanganan penderita kanker tersebut. Karena itu, November 2000, dia diterbangkan ke Belanda untuk menjalani perawatan di Negeri Kincir Angin tersebut. Pengobatan kanker di ACM rata-rata sejenis kemoterapi.

 

Total Anyo menjalani pengobatan di ACM sekitar 3,5 bulan. Setelah kondisinya membaik, dia diperbolehkan pulang ke tanah air. Dia lalu melanjutkan sekolah di bangku SMP.

 

Fasilitas medis untuk penderita kanker masih terbatas di Indonesia. Padahal, jumlah penderitanya cukup banyak. Pinta Manullang-Panggabean dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News