Terinspirasi Kisah Anaknya Berjuang Melawan Leukemia
Rabu, 29 Mei 2013 – 05:39 WIB
Belajar dari kasus anaknya tersebut, Pinta dapat memetik nilai positif. Dia harus menghargai proses, sedangkan urusan hasil akhir bukan wewenang manusia.
"Saya sering berpesan kepada orang tua pasien agar kooperatif dengan dokter yang merawat anak kita," tegasnya.
Misalnya, ketika dokter bilang harus segera dibiopsi (pengangkatan sejumlah jaringan tubuh untuk cek laboratorium), orang tua harus menyetujui. Hal itu dilakukan supaya keganasan kanker tidak kian menjadi-jadi.
Melalui bendera Yayasan Anyo Indonesia (YAI), Pinta kerap berkelana ke berbagai kota untuk mengampanyekan bahaya kanker. Khususnya yang menjangkiti anak-anak. Dalam setiap aktivitasnya itu, dia membawa serta dokter dari Jakarta.
Fasilitas medis untuk penderita kanker masih terbatas di Indonesia. Padahal, jumlah penderitanya cukup banyak. Pinta Manullang-Panggabean dengan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408