Terjadi Perubahan Tren Wisata di Masa Pandemi COVID-19

Terjadi Perubahan Tren Wisata di Masa Pandemi COVID-19
Komunitas Pegiat Mendaki Whatravel Trekking Community menggelar silaturahmi virtual, Minggu (7/11). Foto: Ist for JPNN.com

Dalam pemaparannya Ariyo menyampaikan tentang konsep pengurangan bahaya (harm reduction) yang erat relevansinya dengan aktivitas jelajah alam bebas, maupun kegiatan sehari-hari.

“Pendekatan harm reduction dekat dengan kehidupan. Khususnya saat traveling, perlu mengurangi bahaya terhadap lingkungan, kualitas udara dan kenyamanan orang di sekeliling,” ucapnya.

Salah satu contoh, pengurangan bahaya terkait kebiasaan merokok.

Akibat dibakar, rokok menghasilkan asap mengandung tar yang berisiko terhadap kesehatan, mencemari udara dan lingkungan, bahkan dapat mengganggu orang lain di sekeliling traveler atau pendaki.

“Daripada merokok, penggunaan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau dipanaskan, itu bisa mengurangi bahaya mencemari lingkungan."

"Saat merokok, puntung rokok yang dibuang sembarangan dapat berisiko kebakaran. Di sisi lain, produk tembakau alternatif tidak dibakar sehingga tidak ada bara api serta tidak menghasilkan asap, melainkan uap,” katanya.

Inovasi dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil mengembangkan produk tembakau alternatif, yang telah dibuktikan oleh riset ilmiah, memiliki risiko terhadap kesehatan jauh lebih rendah daripada rokok.

“Kenapa mengurangi risiko terhadap kesehatan, karena produk tembakau alternatif ini tidak dibakar."

Pendiri Whatravel Arif Rahman sebut telah terjadi perubahan tren wisata di masa pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News