Terjadi Perubahan Tren Wisata di Masa Pandemi COVID-19
"Misalnya, produk tembakau yang dipanaskan ini memanaskan tembakau, sehingga dapat mengurangi paparan zat bahaya hingga lebih dari 90 persen dibandingkan dengan rokok."
Maka, produk ini dapat menjadi opsi bagi perokok yang ingin terus mendapatkan nikotin, tetapi mau mengurangi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan,” tuturnya.
Salah satu pembicara sekaligus anggota komunitas, Milly Shafiq, turut mengamini pemaparan Ariyo.
Milly menyampaikan bahwa harm reduction lewat produk tembakau alternatif bisa mengurangi bahaya pada rokok.
Milly menyayangkan masih banyak wisatawan perokok yang tidak mengindahkan kenyamanan pengunjung lain pada saat trekking.
Selain asapnya mengganggu pengunjung lain, bahaya bara api juga bisa menyebabkan kebakaran hutan, dan puntung yang dibuang sembarangan bisa mencemari lingkungan.
“Berwisata alam memang salah satu alternatif untuk menyegarkan pikiran yang suntuk akibat berdiam terus di rumah selama pandemi corona, tetapi jangan sampai mengabaikan risiko kesehatan yang mengancam termasuk paparan asap rokok," kata Milly.(gir/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pendiri Whatravel Arif Rahman sebut telah terjadi perubahan tren wisata di masa pandemi COVID-19.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Wisata Cianjur: Destinasi Liburan yang Indah & Memikat
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19