Terkaget-kaget saat Pembukaan Pengunjung Membeludak
jpnn.com - HARI yang cerah Sabtu kemarin (25/10) benar-benar dimanfaatkan Agus Koecink dan Jenny Lee untuk quality time bersama anak-anak mereka. Pasangan seniman yang tinggal di daerah Karang Pilang tersebut sejak pagi sudah keluar untuk beribadah di wihara daerah Surabaya Pusat.
Menjelang siang, mereka mampir ke rumah makan yang tidak jauh dari situ. Tentu bersama dua buah hati tercinta, Kalinda Tara Opaline dan Namita Sekar Rouena.
Bisa dilihat, nama anak kedua mengandung unsur kata Rouen, salah satu kota tua di Prancis yang baru saja mereka singgahi.
’’Ayahnya yang minta supaya dimasukkan kata Rouen, untuk kenang-kenangan,’’ ujar Jenny yang hamil Namita sepulang dari Rouen pada 2011.
Tahun itu adalah awal mula Agus dan Jenny mendapatkan beasiswa untuk belajar dan riset singkat di Muséum d’Histoire Naturelle de Rouen. Kelanjutannya, mereka berdua dipercaya mendesain ruang Asia di museum tersebut.
Hingga akhirnya pada 15 September, mereka berdua kembali ke Rouen untuk mengaplikasikan desain yang telah dibuat. Agus Sukamto, nama aslinya, bercerita, begitu sampai di Rouen pada 16 September, mereka langsung bekerja.
’’Langsung masuk museum. Kami melukis ruangan terlebih dahulu,’’ ucap laki-laki yang juga kepala program studi seni rupa di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) tersebut.
Museum itu dibagi menjadi empat tema besar. Yaitu, ruang Oceania, Asia, Amerika, dan Afrika. Namun, yang sudah rampung masih ruang Asia dan Oceania saja. Dalam ruang Asia yang lebarnya sekitar 4 meter dan panjang 7 meter itu, Agus bakal membaginya ke dalam lima tema. Yaitu, ruang pertunjukan dan ritual, ruang teater, ruang Indonesia, ruang burung, ruang senjata, dan shell room (kekayaan laut seperti terumbu karang).
HARI yang cerah Sabtu kemarin (25/10) benar-benar dimanfaatkan Agus Koecink dan Jenny Lee untuk quality time bersama anak-anak mereka. Pasangan seniman
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis