Terkait Iklan, Adyaksa Minta Diperiksa Bawaslu
Senin, 17 November 2008 – 21:56 WIB

Terkait Iklan, Adyaksa Minta Diperiksa Bawaslu
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault mendatangi Badan pengawas Pemilu. Caleg PKS dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah ini mempersilahkan Bawaslu memeriksanya terkait iklan layanan masyarakat dari Kementrian Pemuda dan Olahraga yang dipermasalahkan Pemuda Muhammadiyah. ''Tolong saya diperiksa supaya clear. Jangan ada dusta diantara kita,'' kata Adhyaksa, dalam pertemuan dengan Bawaslu, Senin (17/11). Karenanya dalam pertemuan itu Adhyaksa juga menunjukkan rekaman iklan layanan masyarakat dari Kemnetrian pemuda dan Olehraga ke Bawaslu. ''Silahkan materi iklan ini dilihat, apakah ketentuan. Apakah memenuhi unsur pelanggaran atau tidak. Apakah ada atribut PKS di sana,'' paparnya.
Dalam pertemuan tersebut, Adhyaksa yang ditemui Ketua Bawaslu, Nur Hidayat Sardini, dan dua anggota Bawaslu Wirdianingsih dan Wahidah Suaib menegaskan bahwa kedatangannya ke Bawaslu untuk menjelaskan laporan yang disampaikan Pemuda Muhammadiyah atas dirinya. "Apakah memang ada pelanggaran yang saya lakukan atau tidak," tandasnya.
Adhyaksa yang dalam pertemuan itu didampingi Deputi pemberdayaan Pemuda, Sahyan Asmara, Kepala Biro Humas dan Hukum I Gusti Ngurah Bagus Citra, serta Staf khusus Rafli Effendy, membantah jika iklan layanan Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan bentuk kampanyenya untuk meraih kursi DPR
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Adhyaksa Dault mendatangi Badan pengawas Pemilu. Caleg PKS dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia