Terkait Korupsi Asabri, Hotel Goodway Batam Disita Kejagung
jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung kembali menyita aset milik tersangka kasus dugaan korupsi di PT Asabri yang berada wilayah Batam, Kepulauan Riau.
"Hari ini ada tambahan baru, penyidik melakukan penyitaan terhadap Hotel Goodway di Batam," kata Direktur Penyidikan Jampidsus Febrie Adriansyah di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Senin (19/4).
Penyitaan hotel bintang empat tersebut terkait dengan Benny Tjokrosaputro, salah satu tersangka dugaan korupsi Asabri. Namun, Febrie belum memerinci nilai aset tersebut.
"Hotel terkait kepemilikan Benny Tjokro. Nanti nilainya kita hitung kembali," ucap Febrie.
Selain hotel di Batam, penyidik Kejagung juga sedang membuat permohonan untuk penyitaan gedung di wilayah Bandung, Jawa Barat.
"Ada gedung di Bandung baru kami mohonkan izin, ya. Itu juga terkait Benny Tjokro, bentuknya (berupa) hotel," kata Febrie.
Sejauh ini nominal sementara nilai aset yang telah disita penyidik dari para tersangka mencapai Rp10,5 triliun.
Dalam kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan keuangan dan dana investasi oleh PT Asabri itu, penyidik Kejagung menaksir nilai kerugian keuangan negara sebesar Rp 23,73 triliun.
Hotel Goodway di Batam disita penyidik Kejagung terkait kasus korupsi di PT Asabri.
- Siap-Siap, Kejagung Mulai Usut Korupsi di Polemik Pagar Laut
- Kepercayaan Publik pada Kejagung Tinggi, Burhanuddin: Modal Politik Besar Presiden Prabowo
- Pakar Hukum: Desakan ke KPK Sebagai Serangan Balik Koruptor Terhadap Jampidsus
- 30 Jaksa Nakal Ditindak Selama 100 Hari Pemerintahan Prabowo, Sahroni: Luar Biasa!
- Tanggapi Survei Citra Penegak Hukum, MAKI Sebut Kejaksaan yang Terbaik
- Kejagung Selamatkan Uang Negara Rp 2,4 Triliun, Pengamat: Kado Indah Kabinet Prabowo