Terkait OTT Distribusi Pupuk, Begini Respons Kementerian BUMN
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Kementerian BUMN, Wahyu Kuncoro berkomentar mengenai kabar penangkapan salah seorang anggota DPR RI dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK terkait kasus produksi dan distribusi pupuk.
Terkait hal itu, Wahyu menyerahkan sepenuhnya kepada Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
"Kementerian BUMN menghormati proses hukum yang sedang berjalan di PT Pupuk Indonesia (Persero)," ucap Wahyu dalam siaran persnya, Kamis (28/3).
BACA JUGA: Gelar OTT Suap Angkutan Pupuk, KPK Bekuk 7 Orang
Dalam pelaksanaannya, kata Wahyu, Kementerian BUMN memberikan arahan agar semua kegiatan berpedoman pada tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG).
"Kami terus mendukung upaya-upaya pemberian informasi yang dilakukan PT Pupuk Indonesia sebagai wujud oganisasi yang menghormati hukum," tandas dia.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap.
Melalui OTT yang dilaksanakan sejak Rabu (27/3) sore, lembaga antirasuah itu meringkus seorang pejabat badan usaha milik negara (BUMN) dan enam orang lainnya.
Terkait dugaan adanya korupsi dalam distribusi Pupuk Indonesia, Kementerian BUMN memilih pasrah dan menghormati proses hukum yang sedang berjalan.
- Legislator NasDem Tawarkan Solusi Ini Demi Menyejahterakan Petani
- Stok Pupuk Nasional Jelang 2025 Capai 1,4 Juta Ton
- Target Juara, Petrokimia Gresik-Pupuk Indonesia Meluncurkan Tim Voli Putri Proliga 2025
- Ghufron Sebut Vonis Terhadap Budi Said Lebih Baik Dibanding Harvey
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi
- Sambut Musim Tanam 2025, Pupuk Indonesia Pastikan Pupuk Bersubsidi Tersedia di Sultra