Terkait Pelaku Video Propaganda ISIS, 2 Rumah di Melbourne Digeledah
Polisi anti-teror Australia mencari dua rumah yang terkait dengan Mohamed Unais Mohammed Ameen, seorang pria Australia yang muncul dalam video propaganda ISIS di Suriah.
Surat penangkapan telah dieksekusi pada (28/1) pagi di dua alamat, yakni di pinggiran utara kota Melbourne, Meadow Heights dan Craigieburn, dengan polisi mencari informasi tentang Ameen yang berusia sekitar 41 tahun.
Rumah-rumah itu diyakini milik dari dua mantan istri Ameen.
Diyakini bahwa Ameen yang kelahiran Sri Lanka pernah dikaitkan dengan toko buku Al Furqan di wilayah Springvale -yang telah dikaitkan dengan sejumlah warga Australia yang pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS, dan dengan orang lain yang diduga merencanakan serangan teror di negara bagian Victoria.
Ameen muncul dalam sebuah video propaganda yang konon dilakukan di sebuah rumah sakit di kota Raqqa, kota di Suriah yang menjadi benteng kelompok ISIS.
Ketika video itu muncul tahun lalu, perhatian difokuskan pada dokter asal Australia, Tareq Kamleh, yang mendesak simpatisan ISIS di Australia dengan keterampilan medis untuk datang ke Suriah dan bekerja untuk kelompok teroris itu.
Selain itu, Ameen juga memainkan peran penting dalam video itu. Di situ, ia mengaku bekerja di departemen fisioterapi dari rumah sakit ISIS.
Ia mengatakan, ia mengobati hingga 500 pasien seminggu, dan seperti Kamleh, ia meminta warga Australia dan simpatisan ISIS dari luar negeri lainnya untuk datang ke Suriah dan menawarkan jasa mereka.
Polisi anti-teror Australia mencari dua rumah yang terkait dengan Mohamed Unais Mohammed Ameen, seorang pria Australia yang muncul dalam video propaganda
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara