Terkait Revisi UU ASN, Pimpinan Honorer K2 Galang Lobi di Senayan
jpnn.com, JAKARTA - Para pengurus perkumpulan honorer K2 menggalang lobi untuk mengawal revisi UU ASN (Aparatur Sipil Negara).
Mereka tidak ingin, revisi UU ASN yang sudah masuk Prolegnas prioritas 2020 tidak jelas tindak lanjutnya.
"Semaksimal mungkin kami kawal baik di Komisi II DPR, Baleg, dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Namun, hasilnya kami serahkan kepada Allah," kata Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih kepada JPNN.com, Selasa (3/12).
Saat ini, lanjutnya, PHK2I terus menggencarkan audiensi dan pendekatan dengan anggota Komisi II dan Baleg. Dengan harapan, para politisi di Senayan bisa mendorong MenPAN-RB Tjahjo Kumolo mempercepat proses pembahasan revisi UU ASN.
"Kalau ketemu MenPAN-RB susah, ya kami mengadu ke Komisi II biar mereka yang panggil menterinya. Makanya hari ini saya dan kawan-kawan datang ke DPR untuk mengawal itu," ucap Titi.
Koordinator Wilayah PHK2I Nur Baitih menambahkan, lobi-lobi dengan anggota DPR terus dilakukan untuk mempercepat proses pembahasan revisi UU ASN. Menurut dia, bila semua sudah sepakat dan sevisi, maka prosesnya akan cepat.
"Kalau dilihat, semua fraksi setuju kok revisi UU ASN. Pemerintah yang harus disatukan visinya dulu. Bahwa, masalah honorer K2 tidak boleh diabaikan karena kami ini lahir dari produk hukum," tandasnya. (esy/jpnn)
Sejumlah pimpinan honorer K2 antara Titi Purwaningsih dan Nur Baitih, berharap revisi UU ASN bisa segera dibahas.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Belasan Ribu Honorer Gagal PPPK 2024 Tahap 1, Tak Bisa Daftar Lagi, Terus Piye?
- Tak Lulus Seleksi Administrasi, 218 Pelamar PPPK Pemkot Batam Mengajukan Sanggahan
- 2 Masalah Tak Terduga PPPK 2024, Salah Satunya soal Penyisipan
- Info BKN soal Masa Sanggah PPPK 2024, Honorer Database BKN Simak ya
- Jadwal Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Harus Siapkan Syarat Penting Ini
- Banyak Pelamar PPPK 2024 TMS Gegara Ini, Kekhawatiran Honorer K2 Terbukti