Terkait Testimoni Gubernur The Fed, Akankah Bawa Angin Segar untuk Kurs Rupiah?
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (24/3), diprediksi stabil.
Rupiah dibuka menguat dua poin atau 0,01 persen ke posisi Rp 14.409 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.407 per USD.
Analis Samuel Sekuritas Ahmad Mikail menilai, kurs rupiah kemungkinan akan stabil usai testimoni Gubernur bank sentral AS The Federal Reserve Jerome Powell semalam.
"Naiknya indeks USD dan melemahnya yield US treasury kemungkinan akan mendorong stabilnya rupiah. Melemahnya harga minyak dunia Brent sebesar enam persen karena kekhawatiran kembali lockdown-nya Jerman kemungkinan dapat membantu stabilnya rupiah hari ini," kata dia dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Ahmad menjelaskan, imbal hasil (yield) obligasi AS tenor 10 tahun kemungkinan turun ke level 1,58 persen.
Dia menyebutkan, imbal hasil obligasi AS kemungkinan akan kembali tertekan di tengah kekhawatiran perbaikan ekonomi di tengah kembalinya kenaikan kasus di Eropa.
"Para pelaku pasar juga masih menanti data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS Februari pada Jumat ini," kata dia.
Ahmad juga menyebutkan, imbal hasil obligasi AS kini stabil di level 1,6 persen dan cenderung tertekan pasca-naik di atas 1,7 persen.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (24/3), diprediksi stabil. simak selengkapnya.
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin