Terkait Testimoni Gubernur The Fed, Akankah Bawa Angin Segar untuk Kurs Rupiah?
"Pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell dan Menteri Keuangan AS Janet Yellen di hadapan U.S. House Committee on Financial Services tadi malam meredakan kenaikan imbal hasil obligasi AS," papar dia.
Menurut Ahmad, Powell berujar bahwa perbaikan ekonomi AS sudah berada di jalur yang benar. Namun, sektor ekonomi yang terdampak akibat Covid-19 belum benar-benar pulih dan tingkat pengangguran di AS masih cukup tinggi.
"Pernyataan Powell tersebut meredakan kenaikan yield US treasury," ujar Ahmad.
Ahmad menuturkan indeks USD kemungkinan menguat ke level 92,5 hari ini di tengah kekhawatiran kembali diberlakukannya lockdown di Jerman. Hal itu, kata dia, dapat menekan mata uang EUR terhadap USD.
"Terlebih Kasus harian Covid-19 kembali melonjak di Eropa di tengah keterbatasan vaksin," ujar Ahmad.
Nilai tukar rupiah terhadap USD dengan kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) diperkirakan stabil ke level Rp 14.400 per USD.
Pada Selasa (23/3) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.397 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.407 USD. (antara/jpnn)
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap USD yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (24/3), diprediksi stabil. simak selengkapnya.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin
- Efek Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Rupiah Hari Ini Cerah
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Donald Trump jadi Presiden AS Alamat Bahaya Buat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin