Terkait Ulah Tiongkok di Laut Natuna, AHY Singgung Kebijakan Era Presiden SBY
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut merespons insiden penerobosan kapal Tiongkok di Laut Natuna, Kepulauan Riau, lewat kultwit di Twitter, Minggu (5/1) malam.
"Mencermati insiden masuknya kapal Tiongkok ke laut Natuna; Indonesia harus memiliki sikap tegas. Kita dukung Pemerintah utk terus menjaga batas-batas negara kita sesuai perjanjian internasional berdasarkan UNCLOS 1982," tulis @AgusYhoyono, beberapa jam lalu.
Dalam cuitannya berikutnya, Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat untuk pemenangan Pileg 2019 itu mengatakan bahwa hubungan RRT - RI harus dibina dengan baik.
Menurutnya, RRT adalah mitra lama RI. Hubungan kedua bangsa sudah terjalin ratusan tahun melalui jalur ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik. Maka hubungan tersebut harus terus dipelihara atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.
Selama ini, lanjut mantan anggota TNI dengan pangkat Mayor tersebut, saling pengakuan dan penghormatan kedaulatan kedua negara dalam posisi yang sejajar, membuat hubungan kedua negara cukup baik.
Dia pun yakin bahwa asas saling menghormati juga menjadi kunci untuk kerja sama yang saling menguntungkan untuk saat ini dan masa depan.
"Utk itu, kami mendorong upaya diplomasi yang dilakukan @Kemlu_RI & ketegasan yang ditunjukkan TNI dalam menyelesaikan insiden ini. Pilihan untuk kembali menggunakan kebijakan “million friends zero enemy” yang diwarisi dari era Presiden @SBYudhoyono patut didukung semua pihak," sambung AHY.
Dia mengakhiri kultwitnya dengan menyatakan; "Tapi sekali lagi, upaya diplomasi ini ditempuh tanpa harus merugikan atau bahkan mengorbankan kedaulatan NKRI. Menjaga kedaulatan NKRI, pada hakikatnya, adalah menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia," tulis @AgusYudhoyono.(fat/jpnn)