Terkendala Upah, Industri Tekstil Melemah
![Terkendala Upah, Industri Tekstil Melemah](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/04/10/7ece43b2d0ea4ea25756e60b622d12a5.jpg)
jpnn.com, SURABAYA - Tiga perusahaan tekstil di Jawa Timur merumahkan tiga ribu pekerjanya pada tahun ini.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jatim Sherlina Kawilarang menyatakan, tiga perusahaan tersebut memilih tutup atau memindahkan pabriknya ke daerah lain.
”Kontribusi industri tekstil Jatim ke nasional pun hanya sedikit. Paling banyak hanya sepuluh persen. Kontribusi yang tinggi berasal dari Jabar dan Jateng,” tutur Sherlina, Selasa (18/7).
Industri padat karya saat ini lebih suka masuk ke Jawa Tengah lantaran upah minumum kotanya masih rendah.
Selain itu, pembangunan jalan tol di Jawa Tengah sangat pesat sehingga mampu menekan ongkos logistik.
”Saat ini, mengirim barang dari Jawa Barat ke Jawa Timur biayanya USD 500, sama dengan mengirim barang dari Jawa Timur ke Busan di Korea Selatan,” ungkapnya.
Waktu pengiriman dengan truk juga cukup panjang, sekitar 4–5 hari.
Ongkos logistik berkontribusi 10–15 persen dari total biaya.
Tiga perusahaan tekstil di Jawa Timur merumahkan tiga ribu pekerjanya pada tahun ini.
- Banjir Memutus Jalan di Kediri
- Kakek di Blitar Tewas, Penyebab Kematiannya Masih Misterius
- Banjir di Jember, Ratusan Rumah Terendam dan Mobil Terseret Air
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Mahasiswa Tuntut Oknum Polisi Terlibat Bisnis Rokok Ilegal di Malang Diperiksa
- KPK Sita 3 Unit Bangunan & Tanah Senilai Rp 8,1 Miliar terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Sukses Jalani Program Diet Khusus, 60 Polisi Trenggalek Diganjar Penghargaan