Terlalu Banyak Beban, Jadi Tidak Fokus
Hendra Kwee Soroti Sistem Pendidikan Indonesia
Selasa, 27 Juli 2010 – 23:23 WIB
JAKARTA--Pemerintah harus mengubah sistem pendidikan untuk anak SD sampai SMA. Sistem yang ada sekarang dinilai membebani siswa dan hanya menguasai suatu ilmu di kulitnya saja. Penegasan tersebut dikatakan Hendra Kwee, pengamat pendidikan yang juga pembina tim olimpiade Fisika saat ditemui JPNN di Citywalk, Selasa (27/7).
"Bagaimana siswa kita bisa mendalami suatu pelajaran kalau di sekolah disodori 16 mata pelajaran. Itupun siswa diwajibkan harus mendapatkan nilai bagus," ujarnya.Secara logika, lanjut Hendra, bagaimana siswa dapat memahami seluruh mata pelajarannya. Kalaupun dikuasai hanya yang dangkal-dangkal saja.
Baca Juga:
"Coba diuji kalau mereka menguasai benar salah satu mata pelajaran. Pasti mereka tidak tahu," katanya.Akibatnya siswa jadi sulit ketika menentukan pilihan untuk melanjutkan pendidikan. "Problema itu paling banyak dialami siswa SMU. Mereka bingung mau kuliah di mana karena tidak punya keahlian di satu pelajaran," tandasnya.
Untuk mengatasi itu, Hendra menyarankan agar sistem pendidikannya diubah. Misalnya membatasi jumlah mata pelajaran dan siswa diberi kesempatan untuk memilih salah satu untuk didalami."Mendingan mata pelajarannya sedikit tapi didalami, daripada banyak tapi tidak dikuasai," ucapnya. (Esy/jpnn)
JAKARTA--Pemerintah harus mengubah sistem pendidikan untuk anak SD sampai SMA. Sistem yang ada sekarang dinilai membebani siswa dan hanya menguasai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon