Terlalu Banyak Instruksi soal Corona, Kepala Desa Bingung Minta Ampun
jpnn.com, KARAWANG - Puluhan imbauan, surat edaran hingga perintah datang dan beredar sejak masa darurat virus corona di Kabupaten Karawang.
Hal tersebut membuat salah seorang kepala desa di Kecamatan Tempuran, Entis Sutisna bingung.
Bukannya membantu, imbauan dan lainnya itu justru membuat pusing, karena semua harus dilaksanakan.
“Bukan saja urusan sekolah dari rumah, arahan kebijakan kredit perbankan, maklumat larangan kerumuman masa dari Kapolri, pembentukan relawan COVID-19 tingkat desa, kebijakan penyemprotan massal disinfektan tingkat desa, dan lainnya,” ucap Entis Sutisna seperti dikutip dari Radar Karawang, Jumat (10/4).
Belum lagi, tambahnya, perintah usulan alokasi dana transfer desa yang skemanya sedikit berubah, pendataan calon penerima Bangub Pengaman Sosial, hingga fatwa MUI soal peribadatan yang tak luput dari edaran tersebut harus menjadi perhatian khusus para Kades.
Di sisi lain, dana transfer desa di musim ini belum cair.
Hingga saat ini, dirinya mengaku sudah merogoh kantong dalam-dalam di sela-sela skema dana desa dan DBH masih berkutat di seputaran usulan yang tak kunjung cair.
“Baik penyemorotan disinfektan, hingga penanganan lainnya, harus dilakukan,” ujarnya.
Di luar soal instruksi soal penaggulangan wabah corona itu, dana desa belum cair.
- Diduga Tidak Netral di Pilkada Boyolali, Kades Tegalgiri Dilaporkan ke Bawaslu
- Paslon Nawaitu Janji Dana Desa Rp 500 Miliar hingga Target Riau Emas, Realistis?
- Bawaslu Gerebek Pertemuan Rahasia Kades se-Jateng di Hotel Semarang
- Undang Kades ke Acara Pribadi Pakai Surat Berkop Kementerian, Yandri: Saya Baru Jadi Menteri
- Oknum Kades Ngemplak Viral di Media Sosial Gegara Dugaan Pemangkasan BLT Dana Desa
- BCA Life & Yayasan Lindungi Hutan Tanam 1.500 Mangrove di Karawang