Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua

Kardus Durian Diselesaikan Para Supir

Terlalu Berat, Suap Rp 1,5 M Digotong Berdua
Tersangka kasus suap dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT), Dharnawati (bercadar) saat mengikuti proses rekonstruksi di kantor Kemenakertrans , Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (24/9).
Di halaman belakang, Ilyas membuka bagasi mobil belakang dan memindahkan kardus durian tersebut ke Daihatsu Xenia silver D 1818 UL milik Dadong. Setelah itu, Dandan memakir mobil tersebut di halaman depan Gedung Ditjen P2KT. "Setelah ini saya tidak tahu lagi. Karena saya ada urusan," kata Dandan kepada penyidik KPK.

    

Total 70 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi tersebut, seperti yang diketahui bahwa uang dari mobil Avanza Silver itu diambil oleh pegawai bernama Subur dan Hendra. Kardus tersebut lantas diletakkan di ruangan milik Bendahara Rutin Ditjen P2KT Syafruddin yang ada di lantai dua Gedung Ditjen P2KT.

Saat kardus diletakkan di ruangan tersebut, Dadong sendiri sudah melenggang ke Bandara Soekarno-Hatta untuk terbang ke Denpasar, Bali. Sementara Dhanarwati sendiri bertolak ke kawasan Otto Iskandardinata Jakarta Timur. Tidak lama, penyidik KPK melakukan penggerebekan dan menangkap para tersangka dilokasi masing-masing.

Syafrie Noer, Kuasa Hukum Dadong Irbarelawan yang ada di lokasi sempat meradang. Alasannya, kecewa dengan jalannya rekonstruksi yang dilakukan oleh penyidik KPK. Menurutnya, proses reka ulang berantakan karena tidak berurutan. "Akibatnya, tersangka dan saksi sulit mengingat kejadiannya," katanya.

JAKARTA - Kronologi alur penyerahan suap Percepatan pembangunan Infrastruktur Daerah (PPID) Rp 1,5 miliar melalui kardus durian di kantor Direktorat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News