Terlalu Bersikap Positif Ternyata Bisa Berbahaya
jpnn.com, JAKARTA - Memiliki pemikiran dan sikap positif secara terus menerus, ternyata justru bisa menjadi racun yang menghancurkan kehidupan.
Hal ini disampaikan oleh Mental Health Counselor Hasan Askari dalam webinar 'Udahan sama Toxic Positivity, Berteman Yuk dengan Healthy Negativity Acceptance', yang digelar Forum Milenial MADJOE, Sabtu (26/2).
Hasan mengatakan akan menjadi sangat berbahaya jika seseorang bersikap terlalu positif, bahkan saat memberikan nasihat sekalipun.
"Maka akan menjadi sangat penting jika seseorang mengenal emosi positif dan negatif dalam dirinya," papar Hasan.
Menurutnya, sikap positif bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu real dan toxic.
Sikap positif yang riill bukan berarti kita harus selalu melihat yang positif dan menutup mata dari aspek negatif dalam hidup.
Namun sebaliknya, real positivity adalah melihat semua aspek kehidupan secara adil, jujur, dan objektif, meski dipenuhi ketidak-adilan, penderitaan, dan masalah yang tak kunjung selesai.
"Sementara yang toxic adalah sikap positif yang terlalu dipaksakan dan berlebihan yang berfokus pada perasaan bahagia dan optimis dalam semua situasi," tutur Hasan.
Memiliki pemikiran dan sikap positif secara terus menerus, ternyata justru bisa menjadi racun yang menghancurkan kehidupan.
- 34 Persen Pelajar SMA di Jakarta Terindikasi Gangguan Mental Emosional
- Ridwan Kamil Sebut Programnya Tangani Stres Warga Jakarta Bukan Cuma Mobil Curhat
- Ini 6 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- Dewi Lestari Berbagi Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Gen Z, Silakan Disimak
- Peduli Kesehatan Mental, Bluebird Siapkan Wellnest Ride
- Ciptakan Lingkungan Kerja yang Fun, Srikandi PELNI Gelar Seminar Kesehatan Mental