Terlalu Dini Bagi Anies Maju Capres 2019
jpnn.com, JAKARTA - Sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap belum cocok untuk maju di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019, meski dinilai sebagai figur yang kalem dan tegas setelah menutup Alexis, dan menghentikan reklamasi Teluk Jakarta.
"Wah Anies masih jauh buat maju Capres atau Cawapres. Janjinya banyak yang belum ditepati," ucap pengamat politik Hendri Satrio saat berbincang dengan jpnn.com, Kamis (2/11).
Pengajar di Universitas Paramadina itu justru menyarankan supaya mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu membuktikan dulu kinerjanya sebagai pemimpin Ibu Kota.
Kecuali, katanya, dalam proses pencalonannya di Pilkada DKI Jakarta lalu, ada kontrak politik antara Anies dengan wakilnya Sandiaga Uno menjadikan posisi gubernur DKI menjadi batu loncatan menuju RI 1.
"Baiknya Anies urus Jakarta dulu, kecuali emang ada perjanjian gantian sama Sandi, ya silahkan saja dia maju, tapi masih terlalu dini usung Anies (di Pilpres)," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia).
Saat ditanya apakah dia melihat ada ambisi dari mantan rektor Paramadina tersebut untuk bertarung di Pilpres 2019, Hendri menjawab singkat.
"Saya sih gak melihat dia punya ambisi saat ini ya, mudah-mudahan memang tidak seterusnya," pungkas dia.(fat/jpnn)
Janji Anies Baswedan masih banyak yang belum terpenuhi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Anggap Maruarar Sirait Main SARA di Jakarta, Chandra: Belum Move On dari Rezim Jokowi
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Tuduh Ara Bermain SARA di Pilkada Jakarta, PDIP Bakal Tempuh Langkah Hukum
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies