Terlalu Dini Meributkan Emas Gunung Tumpang Pitu
Minggu, 04 Maret 2012 – 16:25 WIB
Lain lagi yang diakui Mbah Bibit, tokoh masyarakat yang ikut mengalami bencana tsunami tahun 1994 di Desa Sumber Agung. Diungkapkannya, sebelum 2006 (sebelum masuknya PT IMN), kehidupan masyarakat di kampungnya sangat minim. Baik petani ataupun nelayan tidak mampu menghidupi dirinya secara layak. “Gaji saya sekarang dua juta sembilan puluh sembilan rupiah sebulan,” sumringah Bibit. Angka itu jauh di atas UMR Banyuwangi yang hanya Rp925 ribu perbulan.
Jika berjalan sesuai rencana, mulai tahun 2015 PT IMN akan memasuki tahap konstruksi sebagai persiapan kegiatan eksploitasi. Dipastikan, kebutuhan tenaga kerja lokal akan berlipat ganda. Saat itulah kiranya masa yang tepat untuk meributkan kesempatan emas dalam keturutsertaan membangun Banyuwangi bersama perusahaan nasional PT IMN. (*/sam/jpnn)
JAKARTA - Terlalu dini meributkan kandungan emas di Gunung Tumpang Pitu, Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Hingga saat ini, pemegang Izin Usaha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kementan-Kementrans Berkolaborasi Bangun Kawasan Transmigrasi untuk Swasembada Pangan
- Mentan Amran Sulaiman Tegaskan akan Cabut Izin Penjual Pupuk Bersubsidi di Atas HET
- Kementrans dan Kementan Jalin Kolaborasi untuk Genjot Pendapatan Petani-Transmigran
- Upaya Relawan Inc Tingkatkan Daya Saing Kain Tenun Kupang
- Lantik Pajabat Baru, Dewan Nasional KEK Sampaikan Pesan Ini, Silakan Disimak
- Menko Airlangga Hartarto Bertemu Menteri Keuangan Hong Kong, Ini yang Dibahas