Terlalu Dominan, Bisa Senasib Sarkozy

Terlalu Dominan, Bisa Senasib Sarkozy
Negara ada di tangan Ibu Negara. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengakui betapa besar peran istrinya Carla Bruni dalam mengendalikan pemerintahan yang dipimpinnya.
Ketika Obama sudah bertakhta? Tetap saja pengaruh itu sangat terasa. Satu contoh kecil dialami Oprah Winfrey. Pembawa acara bincang-bincang terkenal itu shock karena Michelle memutusnya dari pergaulan lingkar dalam Obama. Gara-garanya? Seperti dilansir National Enquirer, Michelle tak senang karena Obama terlalu antusias terhadap ide-ide yang dilontarkan Oprah.

Mengambil contoh kasus di AS, Ginia Belafante, reporter politik The New York Times, menulis kalau para ibu negara mulai menunjukkan peranan penting dalam karir politik sang suami sejak 1960an. Itu juga yang diakui mendiang Presiden AS Richard Nixon saat pemakaman sang istri pada 1993 lalu.

Di depan peti mati Thelma Catherine Ryan yang lebih dikenal sebagai Patricia atau Pat, dia mengatakan bahwa popularitasnya tidak pernah bisa mengungguli almarhumah istrinya tersebut.

Bahkan, saking tenarnya Pat, kubu Republik menjadikan sang ibu negara itu sebagai ikon kampanye. Mereka juga sengaja mencantumkan nama Pat dalam cinderamata partai. Misalnya yang berbunyi, "Tim Pemenang: Pat dan Dick Nixon", atau "Saya pilih Pat."

Satu dekade kemudian, lanjut Belafante, peran ibu negara menjadi lebih penting. Itu seiring menjamurnya berbagai organisasi pergerakan perempuan pada era 1970an. Publik pun mendambakan ibu negara yang tidak semata menjadi pendamping.

PENGAKUAN jujur dilontarkan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy saat memperingati ulang tahun pertama pernikahannya dengan Carla Bruni pada 2 Februari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News