Terlalu Naif jika Pak JK Masih Ingin Maju jadi Capres
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla disebut bisa saja terpilih menggantikan Setya Novanto sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, jika akhirnya partai tersebut menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
Novanto digoyang menyusul kasus hukum yang mendera. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diketahui telah menyatakan tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP tersebut sebagai tahanan mereka, terhitung sejak Jumat (17/11) kemarin.
Menurut pengamat politik Maksimus Ramses Lalongkoe, peluang sangat terbuka karena JK merupakan tokoh senior partai berlambang pohon beringin tersebut. Bahkan ketika nanti terpilih, bukan tidak mungkin JK bakal maju sebagai calon presiden dari Partai Golkar.
Tentunya dengan terlebih dahulu mencabut dukungan dari Joko Widodo untuk maju di Pemilu 2019, yang sebelumnya diberikan. "Saya kira dalam politik segala kemungkinan bisa terjadi. Namun rasanya terlalu naif jika JK masih berpikir (untuk maju). Karena dengan demikian terkesan tak ada kaderisasi di tubuh Golkar," ujar Ramses kepada JPNN, Minggu (19/11).
Pengajar di Universitas Mercu Buana ini menilai, Golkar harus mendorong figur-figur muda potensial untuk maju sebagai calon-calon pemimpin. Dengan demikian bakal muncul kekuatan baru, bangkit dari keterpurukan yang ada.
"Saya kira perlu mendorong figur-figur muda potensial agar partai itu tidak selalu dikuasai politikus senior yang sudah usang," pungkas Ramses. (gir/jpnn)
Peluang sangat terbuka karena Pak JK merupakan tokoh senior Partai Golkar.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Hadiri Senam Partai 60lkar, Richard Moertidjaya Ajak Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat
- Legislator Golkar Berharap Indonesia Lepas dari Middle Income Trap Lewat Hilirisasi Nikel
- Simak, Bahlil Buka-bukaan Soal Golkar Dapat Jatah 8 Menteri
- Bahlil Lahadalia Resmi Bergelar Doktor, Sarmuji: Berdampak Positif Bagi Kepemimpinan di Golkar
- Perekonomian Kendal Meningkat, Pengamat: Dico Pemimpin yang Berhasil
- Sarmuji Tepis Kursi Ketua MPR Sudah Tradisi Diisi Partai Golkar