Terlalu Prematur Mengaitkan Penangkapan Djoko Tjandra dengan Calon Kapolri

Terlalu Prematur Mengaitkan Penangkapan Djoko Tjandra dengan Calon Kapolri
Buronan kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra (tengah) yang ditangkap di Malaysia. Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja

Meskipun demikian, kata Emrus, di satu sisi wacana yang dilontarkan BS dan FZ tersebut terlalu dini dan tidak kontekstual dengan prestasi Bareskrim Polri menangkap Djoko Tjandra.

"Karena, menurut saya, sosok tersebut bekerja atas dasar tugas, tanggung jawab, dan panggilan sebagai penegak hukum, bukan karena ingin posisi yang lebih tinggi," ungkap direktur eksekutif EmrusCorner itu.

Karena itu, Emrus berpendapat yang perlu didorong oleh semua kalangan ialah Bareskrim terus menorehkan prestasi dengan menangkap dan membawa ke proses hukum satu per satu para koruptor yang masih melarikan diri.

Dia mengingatkan jangan hanya menangkap Djoko Tjandra lalu melempem. Menurut catatan EmrusCorner, kata dia, ada 40 orang koruptor salah satu di antaranya Joko yang sudah ditangkap pekan ini.

"Jadi, dengan tertangkapnya DT, maka masih ada 39 orang yang menikmati 'udara segar'," ungkap dia.

Jika operasi penangkapan terhadap semua koruptor yang melarikan diri tersebut dapat direalisasikan dalam kurun empat tahun ke depan, Emrus yakin semua akan angkat topi untuk Polri.

"Seluruh rakyat Indonesia akan bergembira sembari memberikan dua jempol sekaligus kepada Mabes Polri, terutama kepada Bareskrim Polri sebagai wujud apresiasi luar biasa. Semoga," harapnya.(boy/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

Terlalu prematur bila hanya berlandaskan prestasi penangkapan Djoko Tjandra, ada aktor tertentu mengaitkan dengan pantas tidaknya sosok individu menjadi Kapolri menggantikan Idham Azis, yang akan memasuki masa pensiun tahun depan.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News