Terlambat Suntik Kedua Vaksin COVID-19? Para Ahli Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengomentari kemungkinan ada warga yang terlambat untuk mendapatkan suntik kedua vaksin COVID-19.
Kemenkes menyebut keterlambatan penyuntikan vaksin dosis kedua selama masih dalam interval yang direkomendasikan para ahli, masih aman dan tidak akan mengurangi efektivitas vaksin pertama.
Artinya, antibodi masih dapat terbentuk dengan optimal melawan virus SARS-CoV-2.
Untuk vaksin Sinovac, jarak penyuntikan dosis pertama ke dosis kedua yakni 28 hari, sementara vaksin AstraZeneca 2 sampai 3 bulan.
Lalu bagaimana bila melewati interval? Khusus untuk Sinovac, belum ada penelitian yang menunjukkan berapa lama waktu vaksin memberikan efektivitas yang optimal bila dosis duanya diberikan terlambat.
Demikian dikemukakan praktisi kesehatan sekaligus dokter sukarelawan COVID-19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dr. Muhamad Fajri Adda'i.
Walau begitu, kemungkinan perlu waktu lebih lama bagi vaksin yang memberikan efektivitasnya tetap ada.
Di sisi lain, penelitian juga belum tersedia mengenai kadar antibodi yang terbentuk apakah lebih baik atau justru buruk pada mereka yang terlambat disuntik dosis kedua.
Anda terlambat suntik kedua vaksin COVID-19? Simak deh pendapat para ahli dari dalam dan luar negeri ini.
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar
- Dukung Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan, Etana Perkuat Kerja Sama dengan BRIN & UNSW
- Vaksin mRNA Buatan China Diklaim Efektif Membasmi Omicron
- Dunia Hari Ini: Vaksin Covid-19 Dosis Kelima di Australia hingga Karakter Anyar Marvel
- 3 Kasus Subvarian Omicron XBB.1.5 atau Kraken Ditemukan di Indonesia, Waspada