Terlibat Mafia Tanah Rp 3,3 Miliar, Mantan Kades di Kabupaten Bandung Dijebloskan ke Tahanan
jpnn.com, BANDUNG - Kejaksaan Tinggi Jawa Barat menetapkan seorang kepala desa di Desa Mandalawangi, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jabar, berinisial D sebagai tersangka korupsi peralihan aset tanah kurang lebih seluas 11 ribu meter persegi senilai kurang lebih Rp 3,3 miliar.
Tidak hanya menetapkan tersangka, Kejati Jabar pun menjebloskan D ke tahanan.
Perkara ini berawal dari operasi intelijen Bidang Intelijen Kejati Jabar terkait dugaan adanya mafia tanah di Kabupaten Bandung.
Selanjutnya, penyidik Bidang Pidana Khusus Kejati Jabar melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus itu.
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Jabar Dodi Gozali menjelaskan bahwa Desa Mandalawangi mempunyai aset atau kekayaan desa berupa objek tanah carik yang sudah turun temurun sejak 1960 di Persil 12 dan 13 blok Pasir Hu'ut yang sebelumnya masuk wilayah desa Bojong, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
"Pada tahun 2018 tersangka D bersama F dan Y sepakat untuk menukar objek tanah yang berasal dari tiga buah akta jual beli (AJB) atas nama AS yang berada di lokasi Persil 16 Desa Mandalawangi menjadi tiga buah objek tanah yang berada di lokasi tanah carik Persil 12, Desa Mandalawangi," kata Dodi pada keterangan resminya, Selasa (30/11).
Tersangka D kemudian memerintahkan kepada para tim pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) untuk membahas proses penerbitan sertifikat dengan pengajuan atas nama YR pada tanah carik Persil 12 di Desa Mandalawangi.
"Kemudian, setelah sertifikat jadi, tersangka D memberitahu kepada YR. Selanjutnya, YR meminta D untuk mengambil sertifikat ke BPN Kabupaten Bandung," sambungnya.
Mantan kades di Kabupaten Bandung berinisial D dijebloskan ke tahanan akibat diduga terlibat kasus mafia tanah senilai Rp 3,3 miliar.
- Detik-Detik Api Menghanguskan Pabrik Tekstil di Kabupaten Bandung
- Kebakaran Menghanguskan 3 Pabrik di Kabupaten Bandung
- Jokowi dan Korupsi
- Paulus Tannos Buronan Korupsi e-KTP Masih Berstatus WNI
- Suara Kritis Mahfud MD soal Pagar Laut: Pidananya Jelas!
- Pakar Sebut Kasus Tom Lembong Tergesa-gesa Disebut Korupsi