Terminal Petikemas Surabaya Harus Siap Ditinggal Investor Asing
Senin, 07 Agustus 2017 – 10:32 WIB
Namun, lanjut dia, memang kegiatan operasional TPS sekarang 100 persen dikendalikan sumber daya manusia dalam negeri.
Sebagaimana diketahui, PT TPS berdiri sejak 1992 sebagai unit terminal peti kemas (UTPK).
Kemudian, pada 29 April 1999 diprivatisasi P&O Dover dengan saham kepemilikan 49 persen.
Pada 1 Maret 2006 Holding Company P&O Port diakuisisi DP World sehingga seluruh aset dan penyertaan milik P&O Dover berpindah kepemilikan ke DP World, termasuk saham 49 persen di PT TPS. (res/c15/sof)
PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) diminta siap melanjutkan tata kelola perusahaan jika kelak ditinggalkan pihak asing.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Layanan NLE Mampu Dorong Peningkatan Efisiensi Ekosistem Logistik Nasional
- Mayat Wanita di Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok Bikin Gempar
- Heboh, Jenazah Wanita Ditemukan di Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok
- Menko Airlangga Dorong Integrasi Sistem Digitalisasi Kepelabuhanan Secara Real Time
- ART Minta Pemindahan Kegiatan Bongkar Muat Peti Kemas dari Pelabuhan Luwuk Ditunda
- Membangun Museum dari Peti Kemas, Kodim 0502 Jakut Meraih Penghargaan MURI