Termotivasi Kombinasi Sebel, Kesel, Jengkel, tapi Ada Harapan
Sabtu, 13 Februari 2010 – 05:27 WIB

Prof Dr Emil Salim di kediaman pribadinya di kompleks Taman Patra Kuningan. (Sofyan Hendra/Jawa Pos)
Emil saat ini masih mengajar di program Pascasarjana Ilmu Lingkungan UI. Di tengah kesibukannya, dia juga memberi porsi bagi keluarga. "Tempo hidup mesti diatur. Sabtu Minggu itu tutup pintu, cucu menentukan. Jadi, kalau kau minta aku Sabtu-Minggu interview, tidak bisa," ujar penggemar joging itu.
Dia juga disiplin menjaga makanan. "Semakin tua, kurangi karbohidrat, perbanyak sayur, daun hijau, dan buah-buahan," kata Emil yang mengaku menyukai masakan Sunda karena banyak menu dedaunan tersebut.
Ayah Roosminnie Roza Salim dan Rosdinal Rhamdhani Salim itu juga punya pesan kepada anak dan cucunya serta generasi yang seumur dengan mereka. "Abad ke-21 itu abad otak!" tegasnya. (kum)
Di antara para anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Prof Dr Emil Salim adalah yang tertua. Dia seorang teknokrat, ekonom, juga aktivis
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu